Langsung ke konten utama

Agar Menjadi Remaja Muslim Berprestasi



Siapa yang tidak mau berprestasi? Tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bila memiliki prestasi, apalagi dalam usia remaja. Prestasi tidak hanya sebatas menjadi juara kelas, mahir melukis, atau juara mengaji. Pandai sepakbola pun merupakan sebuah prestasi.

Masa
 remaja memang penuh dengan warna, di sini lah saat yang tepat untuk berprestasi agar ke depannya kita memiliki bekal dalam kehidupan. Prestasi sendiri memiliki makna menjadi lebih. Bila sama saja dengan yang lain, maka hal tersebut belum dapat dikatakan berprestasi.

Sucikan Niat

Niat merupakan hal yang utama bila seseorang akan melakukan suatu kegiatan. Begitu dalam usaha untukmencapai prestasi, entah itu belajar atau berlatih, luruskanlah niat agar kita diridhoi Allah SWT. Sucikan niat kita dalam menuntut ilmu apapun demi Allah SWT, karena menuntut ilmu pun merupakan ibadah. Hal ini seperti tertuang QS. Al- Mujadalah 58 :11:
 

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”.

Fokus

Fokus pada satu kegiatan lebih baik dibandingkan dengan melakukan banyak hal namun setengah-setengah. Karena itu tentukan dari awal prestasi apa yang ingin diraih ; bidang seni, sains, atau olahraga. Sesuaikan dengan minat dan bakat kita. Namun bila sudah fokus dengan salah satu bidang, jangan sampai bidang yang lain telantar.

Sunguh-sungguh

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Menjadi
 remaja yang berprestasi bukanlah hasil dari santai, hanya kesungguhan yang akan membawa kita ke dalam keberhasilan. Mungkin dalam prosesnya akan ada halangan, namun dengan kesungguhan, maka semua akan teratasi.

Disiplin waktu

Manfaatkan waktu seefektif mungkin karena seorang
 remaja berprestasi tidak akan pernah membuang waktunya untuk hal percuma seperti nongkrong atau foya-foya. Aturlah waktu setiap harinya, untuk belajar, bermain, mengaji, atau membantu orang tua. Pengaturan waktu ini harus dilaksanakan dengan kedisiplinan yang tinggi.

Percaya diri
  
Percaya diri di sini kita percaya mampu mencapai prestasi yang telah ditargetkan. Banyak orang yang menyerah duluan sebelum mencoba karena tidak percaya diri. Namun percaya diri di sini jangan sampai berlebihan agar tidak sampai mengarah pada takabur.

Target
  
Untuk
 mencapai prestasi, kita harus menentukan target agar pencapaian kita dapat diukur. Misalnya nilai matematika harus mendapat A atau harus dapat menjuarai futsal antar sekolah. Target tersebut dapat kita naikkan perlahan sehingga mencapai prestasi yang tertinggi.
  
Motivasi

Tanpa motivasi tidak akan semangat dalam mencapai prestasi. Buatlah motivasi, bisa untuk menyenangkan orang tua atau untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Apapun motivasinya yang penting dapat menumbuhkan semangat terus.

Ikut kegiatan

Fokus dalam mengukir prestasi bukan berarti melupakan lingkungan sekitar. Cobalah mengikuti banyak kegiatan seperti ekstrakurikuler atau organisasi untuk melatih hidup bersosial dan menambah pengetahuan. Pengetahuan tidak hanya dapat diperoleh dari guru saja bukan?  Dari teman bermain pun kita dapat menambah pengetahuan.

Kita berbeda

Allah SWT tidak menciptakan manusia dengan sama rata. Setiap manusia memiliki minat dan bakat yang berbeda, karena itu jangan bandingkan diri kita dengan orang lain. Bila orang lain berbakat di bidang sains dan kita di bidang seni, jangan iri. Fokuskan pada apa yang kita miliki dan tetaplah bersyukur. Prestasi dapat muncul dari berbagai macam bidang, tidak hanya bidang akademis saja.

Doa orang tua

Tidak ada yang lebih mujarab selain doa orang tua. Mintalah doa kepada orang tua agar diberi kelancaran dan berusaha sehingga Allah SWT memberi kemudahan.

Beribadah dan berdoa

Segala usaha yang kita lakukan tidak lepas dari peranan Allah SWT. Oleh karena itu selalu tetap beribadah dan berdoa agar Allah SWT selalu memberikan jalan.

Sumber : 
http://www.lebaran.com/khazanah/item/329-agar-menjadi-remaja-muslim-berprestasi.html

Komentar

  1. Wah artikelnya bagus dan menarik. Seoga banyak remaja muslim yang tergerak untuk terus berprestasi :) Makasih infonya ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHTERA RUMAH TANGGA

Jika kita tidak memiliki ilmu dalam membangun rumah tangga maka pondasi rumah tangga akan rapuh dan mudah ambruk. Misalkan suami yang tidak mengerti kewajibannya terhadap istri dan sebaliknya, hal hal seperti ini yang sering sekali menghancurkan pondasi rumah tangga. Seorang yang siap menikah harus belajar bagaimana menjadi suami, apa kewajiban yang harus dipenuhi dan apa saja hak-haknya. Begitupun dengan istri. Jangan sampai ketika menjadi seorang istri tidak mengerti bagaimana kewajibannya kepada suami. Ketika suami pulang bekerja bukannya menyiapkan teh dan air hangat untuk suami justru mengeluhkan masalah-masalah yang tidak penting. Seharusnya seorang istri mengerti kondisi suami, kala suami pulang bekerja setelah seharian penuh bekerja keras banting tulang dan bermandikan keringat serta dilingkupi rasa letih, maka peran istri yakni melayani suami dan membuat suami nyaman. Sambutlah suami dengan wajah yang menyenangkan kemudian buatkanlah teh, siapkan air pan

Kenakalan Remaja dan Solusinya

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok , Narkoba , Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya.Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang.Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut: – kurangnya kasih sayang orang tua. – kurangnya pengawasan dari orang tua. – pergaulan dengan teman yang tidak sebaya. – peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif. – tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah. – dasar-dasar agama yang kurang – tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya – kebasan yang berlebihan – masalah yang dipendam Dan saya dapat memberikan beberapa tips untu